Sebelum Ia Pergi
Malam itu ia mendekatiku dan berbisik lembut
Ini adalah hari-hari terakhir aku bersamamu
setelah itu aku harus pergi jauh
aku berjanji akan kembali, hanya aku tak tahu
apakah kelak aku masih bisa bertemu denganmu
maukah kau menemaniku di saat terakhir ini ?
Aku mengangguk mendengar permintaannya
walau terbayang masih banyak pekerjaan
dan urusan lain yang belum diselesaikan
Ia melanjutkan bicaranya
aku hanya ingin kau bacakan kitab itu..
aku rindu mendengar suaramu yang parau..
saat kau larut dalam bacaan
pernah kulihat kau meneteskan air mata
Aku rindu suasana itu bersamamu
demikian ia berkata
sejenak ia terdiam
akupun diam
menunggu permintaan lainnya
Aku ingin kau berbagi yang kau punya saat ini
tak peduli betapa sedikit uang yang ada,
tak peduli betapa sulit kau saat ini
cobalah berbagi, pasti mereka gembira
senyum kepada saudaramu
itu juga sudah membuat bahagia
Aku hanya ingin kau kembali berlatih
berkurban dan berbagi disaat terakhir bersamaku
semoga kau tetap melanjutkannya setelah aku pergi
Disaat malam aku ingin kau tahan kantukmu
temani aku dengan doa
karena doamu adalah rencana masa depan kita
ku ingin kau lantunkan doa terbaik bersamaku
ku minta kau buktikan cintamu di hari-hari terakhir ini
kau pusatkan semua energi dan harapanmu bersamaku
agar kubawa nanti semua doamu kepadaNya
Aku terdiam mendengar permintaannya
Masih terbayang
sudah berpuluh kali aku mengecewakannya
tahun lalu kutinggalkan hari terbaikku bersamanya
karena urusan dunia
Ia kembali menatapku
Kau akan seriuskan kali ini ?
Aku hanya memintamu dihari-hari terakhir saja
atau di malam-malam terakhir saja
Aku tahu kau mencintaiku
cuma aku minta kau membuktikannya
Aku menunduk
tak kuasa lagi
membalas tatapan lembutnya
aku jawab lirih
Insya Allah aku akan berusaha
akan ku peluk erat kau
hari-hari terakhir Ramadhanku
aku berdoa
semoga kali ini tak ingkar janji lagi
Jakarta, 8 Juli 2015
Benny B. Humusta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar