Label

Sabtu, 01 Agustus 2015

Perempuan Tangguh

Perempuan Tangguh

Aku melihatnya hampir di semua sudut
perempuan tangguh itu bekerja tanpa pamrih
hanya ingin agar keluarga lebih baik hidupnya

Ada yang menjadi pimpinan perusahaan
tetapi banyak juga yang masih berjuang
sebagian menjadi pramuniaga,
perempuan lain menjadi sopir bus kota,
banyak juga penyapu jalanan,
menjadi pembantu rumah tangga,
menjadi guru atau pegawai bank,
pedagang dan inang-inang,
ataupun bekerja di hiburan malam

Beberapa berpakaian seadanya
ada juga yang bergincu aneka gaya
tak peduli waktu, mereka terus bekerja
pagi dan siang mereka banyak sekali
sebagian lagi kerja malam sampai pagi

Pernahkah kau lihat
perempuan di mobil bak terbuka
tertidur di atas tumpukan sayur mayur
mobil berjalan kencang menjelang subuh
tak peduli bahaya, semata untuk usaha

Mereka seharusnya ada di rumah
mendidik anak-anak penerus bangsa
tapi mereka kadang harus tetap bekerja
membanting tulang aneka rupa
karena suami tak cukup gajinya
atau suami tak bekerja karena phk
tak jarang mereka berfungsi ganda
sebagai ibu dan kepala rumah tangga
karena suaminya telah tiada

Jangan juga kita remehkan
peranan ibu rumah tangga
tak ringan beban mereka
pagi sampai malam mengurus keluarga
sementara suami kadang santai di kantor
tetapi mengaku sibuk kepada istrinya
jangan kau malu untuk membantu
mencuci piring, baju ataupun menyapu
baru sebentarpun kau akan rasakan
beratnya tugas seorang ibu

Mereka semua perempuan tangguh
Maka jangan kau panggil mereka dengan ucapan hina
mereka berjuang dengan darah, keringat dan air mata
Kadang terpaksa dilecehkan oleh lelaki ataupun sesamanya
tak jarang mereka disangka penggoda iman
karena terpaksa berpakaian sexy untuk sesuap nasi
mungkin mata kita yang tak mampu menahan birahi
Sungguh mereka tak inginkan itu
mereka berjuang antara hidup dan mati

Kalau memang kita tak mampu membantu
memberi sesuatu yang lebih bermartabat
janganlah pula kita mendorong mereka
terjerumus ke lembah sesat

Mungkin diantara perempuan tangguh itu
Ada ibumu, ada istrimu, ada anak-anakmu,
ada saudara atau temanmu sendiri

Kita yang harus menjaganya
Kita yang harus meringankan bebannya
Kita harus buat agar mereka bahagia

Merekalah perempuan tangguh
yang lebih kuat dari kita semua
diantara tarikan nafasnya selalu ada doa
memohon perlindungan Tuhan
agar selamat sampai akhirnya

Merekalah perempuan shalih yang tangguh
di bawah telapak kakinya terletak pintu surga

Jakarta, 1 Agustus 2015
Beny Bintang Humusta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar